Artikel

Kemitraan Multipihak untuk Akselerasi Peningkatan Literasi Anak Indonesia

Literasi adalah kunci utama kesuksesan anak di sekolah dan dalam kehidupan. Sayangnya, survei menunjukkan banyak siswa sekolah dasar di Indonesia masih kesulitan dalam hal membaca dan memahami. Ini adalah tantangan besar yang tidak bisa diselesaikan sendirian. Literasi bukan hanya tugas guru atau sekolah.

Kerjasama orang tua siswa dengan sekolah dalam menata kelas yang mendukung pengembangan literasi siswa.

Literasi harus jadi gerakan bersama. Di sinilah pentingnya kolaborasi banyak pihak—mulai dari pemerintah, sekolah, keluarga, masyarakat, perusahaan, media, sampai LSM. Kemitraan multipihak ini sangat dibutuhkan untuk membangun ekosistem literasi yang kuat, terutama di tingkat sekolah dasar.

Mengapa Kemitraan Multipihak Penting?

1. Sekolah tidak bisa berjalan sendiri

Guru adalah ujung tombak, tapi mereka punya keterbatasan. Dukungan dari orang tua, komunitas, dan pihak lain diperlukan untuk menyediakan sumber daya, bimbingan, dan kesempatan belajar di luar kelas.

2. Sumber daya lebih beragam

Pemerintah mungkin menyediakan kurikulum dan fasilitas dasar, tapi perusahaan bisa menyumbang buku atau program CSR. Komunitas juga bisa ikut andil dengan membuat pojok baca atau kelas menulis yang kreatif.

3. Literasi jadi budaya bersama

Dengan kolaborasi, kebiasaan membaca dan menulis tidak berhenti di ruang kelas. Anak-anak jadi terbiasa melakukannya di rumah, di perpustakaan desa, atau di ruang digital.

4. Mendorong inovasi berkelanjutan

Kerja sama antarpihak membuka peluang untuk menciptakan program literasi yang inovatif, berkelanjutan, dan relevan dengan perkembangan zaman. Misalnya, pelatihan literasi digital untuk anak atau pemanfaatan teknologi untuk akses bahan bacaan.

Dukungan masyarakat dan orang tua siswa dalam pengembangan kelas literat.

Contoh Nyata Aksi Kemitraan Multipihak

  • Sekolah & Komunitas: Relawan literasi datang setiap minggu untuk program membaca bersama.
  • Sekolah & Perusahaan: Perusahaan menyumbang perpustakaan digital atau buku berkualitas melalui program CSR.
  • Sekolah & Orang Tua: Orang tua membiasakan anak membaca 15 menit sebelum tidur atau membuat “sudut baca keluarga” di rumah.

Penutup

Literasi adalah tanggung jawab kita semua. Dengan membangun kemitraan yang kuat, kita bisa menciptakan generasi siswa sekolah dasar yang tidak hanya pandai membaca dan menulis, tetapi juga punya kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan siap menghadapi masa depan.

Kemitraan multipihak ini lebih dari sekadar kerja sama formal. Ini adalah gotong royong modern untuk mencerdaskan bangsa. Jika semua pihak bergerak, literasi bisa benar-benar menjadi budaya, bukan sekadar program.

Hi, I’m admin-cerya